Pramono Anung Wibowo (lahir 11 Juni 1963) atau yang lebih dikenal dengan nama Mas Pram dan Bang Anung adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Jakarta yang mulai menjabat sejak 20 Februari 2025.
Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 12 Agustus 2015.
Pada tanggal 22 Oktober 2019, Pram dipilih kembali menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Pendidikan
Pramono Anung lahir di Kediri. Saat Ia berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) Ia menempuh di SD Pawyatan Daha Kediri dan lulus pada tahun 1976. Kemudian Ia melanjutkan sekolah nya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Pawyatan Daha Kediri dan lulus pada tahun 1979.
Kemudian Ia juga melanjutkan sekolah nya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Kediri dan lulus pada tahun 1982. Lalu Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.
Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.
Karir
Setelah lulus kuliah, ia mengisi posisi penting, misalnya direktur di PT Tanito Harum (1988–1996) dan PT Vietmindo Energitama (1979–1982), serta komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1996–1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Sebagai politikus, ia memiliki riwayat empat kali terpilih sebagai anggota DPR-RI.[6] Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDI-P.
Karir
Setelah lulus kuliah, ia mengisi posisi penting, misalnya direktur di PT Tanito Harum (1988–1996) dan PT Vietmindo Energitama (1979–1982), serta komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1996–1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Sebagai politikus, ia memiliki riwayat empat kali terpilih sebagai anggota DPR-RI.[6] Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDI-P.
Tahun 2005, Pramono Anung naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDI-P. Sebagai Sekjen PDI-P, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah. Ia menjadi penggerak untuk memastikan semua organ partai bekerja memenangkan Megawati dalam Pemilu 2009.
Pada era kepemimpinan SBY ia terpilih menjadi wakil ketua DPR-RI untuk periode 2009-2014
Ia dilantik menjadi Sekretaris Kabinet pada tanggal 12 Agustus 2015, menggantikan Andi Widjajanto. Selama 9 tahun masa kepemimpinannya, Sektretariat Kabinet selalu mendapat penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Pada era kepemimpinan SBY ia terpilih menjadi wakil ketua DPR-RI untuk periode 2009-2014
Ia dilantik menjadi Sekretaris Kabinet pada tanggal 12 Agustus 2015, menggantikan Andi Widjajanto. Selama 9 tahun masa kepemimpinannya, Sektretariat Kabinet selalu mendapat penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Pada masa kepemimpinannya, tradisi Sekretaris Kabinet memberikan keterangan langsung melalui podcast dimulai. Semua menteri juga diwajibkan mengikuti sidang paripurna kabinet setiap bulannya agar koordinasi berjalan baik.
Pada tanggal 2 Januari 2023, ia mengeluarkan Peraturan Sekretaris Kabinet No 1 Tahun 2023 yang mengatur Penetapan Kinerja Utama di Lingkup Sekretaris Kabinet.
Ia juga memulai upaya agar Sekretariat Kabinet agar tidak menjadi jalur menitipkan kepentingan dengan menerbitkan Peraturan Sekretaris Kabinet (Perseskab) Nomor 6 Tahun 2017, yang berisi Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan pada tahun 2017.
Aktivis Mahasiswa
Ia aktif dalam kegiatan mahasiswa yang aktif melawan pemeritah dan sempat menjadi Ketua Forum Komunikasi Himpunan Jurusan Dewan Mahasiswa ITB pada periode 1986–1987. Ia juga sempat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB pada periode 1985–1986
Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024
ramono Anung dan pasangannya Rano Karno (Si Doel) secara resmi ditetapkan oleh KPUD DKI Jakarta, berhasil menjadi pemenang dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta Tahun 2024 dengan perolehan 50,07% atau 2.183.239 suara.
Ia juga memulai upaya agar Sekretariat Kabinet agar tidak menjadi jalur menitipkan kepentingan dengan menerbitkan Peraturan Sekretaris Kabinet (Perseskab) Nomor 6 Tahun 2017, yang berisi Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan pada tahun 2017.
Aktivis Mahasiswa
Ia aktif dalam kegiatan mahasiswa yang aktif melawan pemeritah dan sempat menjadi Ketua Forum Komunikasi Himpunan Jurusan Dewan Mahasiswa ITB pada periode 1986–1987. Ia juga sempat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB pada periode 1985–1986
Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024
ramono Anung dan pasangannya Rano Karno (Si Doel) secara resmi ditetapkan oleh KPUD DKI Jakarta, berhasil menjadi pemenang dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta Tahun 2024 dengan perolehan 50,07% atau 2.183.239 suara.
Hal ini membuat dirinya dan Bang Doel menjadi pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta pertama dalam sejarah yang berhasil menang satu putaran pada pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta
Kehidupan pribadi
Pramono Anung terlahir dari pasangan R. Kasbe Prajitna dan Sumarni. Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara. Ia menikah dengan Endang Nugrahani, S.E., Ak.[13] dan dikaruniai dua anak, yaitu: Hanindhito Himawan Pramana yang lahir pada 31 Juli 1992 dan Hanifa Fadhila Pramono yang lahir pada 5 Februari 1998
Kekayaan
Berdasarkan data LHKPN, laporan kekayaan Pramono Anung pada Maret 2024 adalah Rp 104.285.030.477. Sebesar Rp 35.427.059.686. merupakan tanah dan bangunan, Rp 1.385.000.000. berbentuk alat transportasi, Rp 19.135.000.000 dalam bentuk harta tak bergerak lainnya, Rp 37.250.208.528. dalam bentuk surat berharga, dan Rp 11.087.762.263. dalam bentuk kas atau setara kas. Ia tidak memiliki hutang
Kehidupan pribadi
Pramono Anung terlahir dari pasangan R. Kasbe Prajitna dan Sumarni. Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara. Ia menikah dengan Endang Nugrahani, S.E., Ak.[13] dan dikaruniai dua anak, yaitu: Hanindhito Himawan Pramana yang lahir pada 31 Juli 1992 dan Hanifa Fadhila Pramono yang lahir pada 5 Februari 1998
Kekayaan
Berdasarkan data LHKPN, laporan kekayaan Pramono Anung pada Maret 2024 adalah Rp 104.285.030.477. Sebesar Rp 35.427.059.686. merupakan tanah dan bangunan, Rp 1.385.000.000. berbentuk alat transportasi, Rp 19.135.000.000 dalam bentuk harta tak bergerak lainnya, Rp 37.250.208.528. dalam bentuk surat berharga, dan Rp 11.087.762.263. dalam bentuk kas atau setara kas. Ia tidak memiliki hutang
0Komentar